CERITA MENGHAFAL TASRIF

Posted by Achmadelwasim Label:

CERITA KELAS TIGA KAFILA INTERNATIONAL ISLAMIC SCHOOL

Suatu ketika, ketika pelajaran tasrif seperti biasanya saya sebagai guru dari materi tersebut masuk untuk mengajar maka kami mulai menghafal pelajaran tersebut dan saya sudah menyuruh mereka menghafal seminggu sebelumnya tetapi mereka seperti biasanya ketika bertemu dengan mereka di lab computer atau dijalan selalu tersungging senyuman dibibir mereka ketika saya menyebutkan singkatan dari materi hafalan tasrif tersebut saya mengira mereka semua telah menghafal dan siap selalu untuk menyetorkan hafalan tasrif mereka tetapi...

ketika hari kamis pagi saya selalu berharap ada yang mau menyetorkan hafalannya /menyicil dari jam selalu kulihat jam siapa tahu ada yang mau setor tapi tidak nongol hanya tersungging dibibir mereka senyuman dan sampai akhirnya ketika waktu tahfidz ada beberapa anak yang menyetorkan hafalannya mulailah hatiku berbahagia tetapi ternyata setorannya hanya satu dua penggal dari bab yang seharusnya mereka setorkan tapi ada salah satu dari mereka yang berhasil menyetorkan secara penuh sampai target yang telah ditentukan ini mungkin yang menjadi penyebab melunaknya hati saya untuk menerima setoran hafalan mereka ketika bel berbunyi menandakan waktu masuk kelas ketika malam walaupun saya tidak mendengarkan hafalan mereka dengan teiliti sebagaimana ketika mereka menyetorkan harian mungkin saya akan menyimaknya dengan teliti dan penuh dengan antusias tapi gak apalah dari pada mereka tidak setor tapi saya akan memberikan kepada yang berhasil yang hanya satu orang mungkin tidak seberapa berupa hadiah sate ayam diwarung mang iman insya allah .padahal ini penting banget loooh kenapa ya mereka kok tidak mau menyetorkan hafalannya mungkin kesibukan mereka dan ketidak tahuan mereka akan hal ini biarlah mereka bersifat begitu mungkin belum sadar ya allah berikanlah kesadaran kepada mereka ,sebenarnya kasihan juga lo kalo mereka menghafall asal asalan tapi mungkin ini adalah pilihan meraka ,toh mereka sudah dewasa bisa membedakan antara yang baik dan tidak ,ini mungkin sedikit curhat yang bisa saya tulis di blog ini semoga bisa memberikan manfaat kepada yang lainnya bahwa dimanapun meremehkan segala sesuatu walaupun itu kecil akan berakibat besar

readmore>>>>

Cerita waktu halaqoh

Posted by Achmadelwasim Label:

Pada hari jum'at, tepatnya tanggal 4 sore. Ketika itu seperti biasanya saya mulai menghitung dari 1 sampai 10, pertanda waktu tahfidz dimulai, dengan suara yang sangat parau. Setelah selesai aku mulai beraktivitas mengontrol keadaan santri-santri ketika menghafal Al-QUR'AN. Dimulailah dengan membuat lingkaran yang besar, dan mulai memberikan nasehat-nasehat, tiba-tiba...

datanglah beberapa anak yang terlambat, mulailah teman-temannya mengatakan: "iklan....iklan...", dengan tersipu malu, mereka mulai duduk, kemudian aku mengatakan kepada semuanya: "silahkan jangan bergurau dan jangan berbisik-bisik", kemudian aku persilahkan kepada mereka untuk membaca AL-QUR'AN. Singkat cerita, setelah selesai sholat maghrib, aku mulai do'a bersama, aku memberikan tausiyah lagi. "Jangan bergurau dan jangan bermusyawarah"! kemudian mulailah mereka bubar, aku mulai berjalan mengontrol keadaan, tiba-tiba, aku berfirasat buruk akan terjadi

readmore>>>>

TENTANG HAFALAN

Posted by Achmadelwasim Label:

METODOLOGI PENGAJARAN HAFALAN SANTRI

Keutamaan Menghafal Al-Qur'an

.1 Kedudukan seorang hafidz di jannah adalah di akhir ayat yang dia baca

2 Allah meninggikan derajat suatu kaum dengan Al Qur’an

3 Dipakaikan mahkota kemulian

4. Didahulukannya mereka di dunia dan di akhirat Lebih pantas untuk menjadi imam...

5. Lebih utama jadi pemimpin

6. Lebih didahulukan dalam musyawarah

7. Didahulukan dimasukkan kedalam kubur

8. Menjadi Ahlullah dan orang-orang khususnya Allah

9. Tidak dibakar jasadnya di neraka

10.Meninggikan derajat seorang Hafidz

11.Mendapatkan setiap dari yang dibacanya sepuluh kebaikan

11.Dirahmati Allah swt dikelilingi para malaikat dan dan akan disebut-sebut namanya dilangt

Maksud pendidikan hafalan

1. Menghafal lafadz

2. Menghafal makna

3. Menghafal amalan

Metode menghafal Al qur’an

1. sabak, sabaki, manzil

2. Menulis

3. Mengulangi 20 kali per ayat

Metode sabak, sabaki, manzil

Sabak tambahan hafalan baru (satu halaman / hari)

sabaki hafalan kemarin (satu halaman / hari)

manzil juz-juz yg telah dihafal (satu juz per hari)

MENULIS

1. menulis ayat yang ingin dihafalkan di papan tulis

2. Koreksi tulisan dari guru

3. Hafal dari tulisan

4. Setelah dihafal dihapus

5. Ditulis kembali dari hafalan dan ingatan

MENGULANG

1. Mengulang-ulangi setiap ayat 20 X dengan hafalan

2. Menghubungkan antara satu ayat dengan ayat yang lain 20 X dari hafalan

3. Mengulangi satu halaman 20 X dari hafalan

Faktor pendukung metode penghafalan

1. Tahsin yakni usaha untuk memperbaiki bacaan sesuai kaidah tajwid

2. Memilih waktu yang tepat (Waktu yg ideal yakni sahur ,ba’da shalat fajar antara

3. magrib & isya)

4. Membuat Jadwal dan target hafalan

5. Tasmi’ / memperdengarkan kepada seorang syekh atau hafidz yang mutqin atau

6. teman sesama penghafal.

7. Taqdim dan tashih hafalan dan bacaan

8. Memadukan hafalan baru dengan

9. murajaah hafalan yg lalu

10. Target:tambahan satu halaman murajah

11. Mengeraskan bacaan ketika menghafal

12. Membacanya didalam shalat


readmore>>>>

Yang Kualami ketika menghafal AL-Qur'an dulu

Posted by Achmadelwasim Label:

Yang Kualami ketika menghafal al-Qur'an dulu

Dulu sebelum menghafal al-Qur'an, saya dibuat penasaran oleh para huffaz (penghafal al-Qur'an 30 juz) yang rajin sekali mengulang-ngulang hafalannya. Tidak di mana-mana lidahnya selalu saja basah dengan zikrullah dengan membaca ayat-ayat Allah swt.


Saya jadi teringat dengan surat al-Hijr ayat 15 bahwa sesungguhnya Allah telah menurunkan al-Qur'an dan Dia pulalah yang akan menjaganya. Termasuk di antaranya adalah dengan cara menjaga al-Qur'an ini dengan cara-Nya sendiri meski sebagian besar manusia tidak menyukainya.

Yang membuat saya penasaran ketika melihat para huffaz adalah selalu membaca siang dan malam. Dalam kesendirian dan bersama ayat-ayat-Nya. Kadang lupa makan, kadang tidurpun harus dikorbankan dan kadang juga aktvitas yang kurang perlu mesti ditinggalkan sejenak.

Sungguh, menjaga al-Qur'an berbeda dengan menjaga kitab apapun di atas dunia ini. Itu karena al-Qur'an ini adalah wahyu ilahi sampai akhir zaman. Tapi sayangnya, tidak sedikit orang yang mencuekannya dengan cara tidak rajin membacanya apalagi menghafalkan dan mengamalkan ayat-ayat-Nya..

Setidaknya yang saya rasakan ketika mulai menghafal al-Qur'an adalah:

1. Lidahnya yang selalu basah dengan zikrullah. Ini sesuai dengan sabda nabi SAW:

"Hendaklah lisanmu basah dengan banyak zikir kepada-Nya."(HR. Muslim)

Dan memperbanyak tilawah al-Qur'an merupakan salah satu bentuk zikir yang membuat tenang hati si pembacanya.


2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan membawa kita kepada hakikat penghayatan dan keinginan untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang hakikat perintah dan larangan-Nya. Bagaimana mungkin kita bisa takwa dengan melakukan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya jika saja perintah dan larangan itu tidak pernah kita pahami dan kita renungkan melalui zikir al-Qur'an ini. Sungguh, ini adalah zikrullah yang terbesar bagi seorang muslim.

"Dan zikir mengingat Allah itu adalah yang lebih besar."(Qs al-Ankabut: 45)

3. Membaca al-Qur'an secara rutin bisa meningkatkan suasana ruhiyyah (spiritualitas) kita. Pernahkah anda membayangkan bahwa ibadah yang anda lakukan itu memotivasi diri dan meningkatkan semangat untuk mengatasi persoalan hidup?? Pasti banyak yang tidak mengakui. Entah itu karena kurang memahami makna ibadah yang dilakukan ataukah hanya sekedar melakukannya sebagai gugur kewajiban saja, bukan kebutuhan?!

4. Ketika saya menghafal dan mengulang-ulang hafalan dengan khusyu dan penuh penghayatan mendalam, maka seakan resapan mukjizat Allah itu mengalir dari peradaran darah dan bibir yang basah karenanya. Yang jelas ini kembali kepada kepahaman dan hati yang kondusif ketika membacanya.

5. Saat membacanya, saya begitu teringat sekali tentang penjagaan Allah dalam sebuah hadits shohih yang dikutip dalam riyadhushsholihin ketika menasehati seorang anak kecil:

"Hai ghulam, jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Dia niscaya engkau akan menjumpai-Nya ada di hadapanmu..."

6. Keistimewaan yang tidak akan pernah lekang sepanjang hayat.

Dulu, seorang mantan guruku pernah bilang: "Jika orang bisa memiliki sederet prestasi dengan piala yang diperolehnya, maka itu hanya pada saat itu saja ia rasakan ketika disebut sebagai pahlawan, pemenang atau sang juara. Tapi setelah itu ketika dia sudah lanjut usia, seakan-akan semua prestasi itu sirna dan hanya tinggal sebuah kenangan. Beda dengan penghafal al-Qur'an. Ketika dia menyelesaikan hafalannya, maka mulai saat itulah dirinya (dilantik) dan apa yang Allah janjikan padanya sudah berada di genggamannya. Ayat-ayat itu akan selalu bersamanya di mana dan kapanpun sampai maut menjemput. Bahkan tidak dibatasi oleh kematian saja tapi sampai di akhirat nanti dengan perintah untuk membacanya lagi sebanyak yang dihafal menaiki tangga derajat indah menuju surga.

Kalau di dunia, ia bisa menggunakan hafalannya itu sebagai wirid, hiburan hati, penegur jiwa, pemotivasi dan penjaga dirinya dari semua godaan syetan.

Dan banyak lagi keutamaan-keutamaan lain yang saya rasakan ketika menghafal al-Qur'an dulu dan berkenalan dengan para huffaz .

7. Kalau hati seseorang bersih maka dia tidak akan pernah kenyang untuk selalu membaca menghafal dan mengamalkan Qur’an bersih

Dulu ada yang namanya kyai arwani beliau adalah maestro guru alqur’an dikudus dikisahkan ketika beliau sakit, selang infus berada dihidungnya beliau justru minta murid-muridnya untuk membacakan kebeliau qur’an ,subhanallah

Ada lagi seorang sahabat Rasulullah saw yang namanya Usman bin Affan beliau menamatkan alqur’an dalam shalatnya dalam sehari semalam .subhanallah benarlah kata ali radiyallahu anhu diatas kalau hati ini bersih tidak pernah akan merasa lelah membaca mempelajari dan menghafalkan ayao mulai sekarang mulai dari diri sendiri membersihkan hati dari penyakit –penyakit sombong ,iri dengki,ngambeg pada guru ,dll.

Semoga memberi motivasi untuk selalu bersemangat menghafal al-Qur'an.

Wallahu a'lam


readmore>>>>

MUROJAAH HAFALAN ALQUR'AN DAN TINGKATANNYA

Posted by Achmadelwasim Label:

Antara Setoran dan Hafalan
Tahukah kau, cara agar kita bisa menghafal ayat2 qur’an secara baik dan benar? Ya, setorkan hafalanmu itu. Bukannya apa-apa, kalau kau mendapati kesalahanmu saat membacanya, bukankah masih ada orang yang mau membenarkannya? bukankah ayat2 ini begitu indah? sehingga amat disayangkan jika para penjaganya salah kaprah dalam menjaganya(menghafalnya). Pernah suatu kali aku diberi tahu oleh seorang kawan dekatku, mengenai tingkatan2 hafalan. Jadi, hafalan itu ada berbagai macam tingkatannya. Yang pertama, hafalan pada diri sendiri, nah ini hafalan yang paling rendah tingkatannya. Kalau kau coba untuk menghafalnya pada dirimu sendiri, maka akan kau dapati hafalanmu akan lancar. Tapi, cobalah setingkat lebih tinggi, tingkatan yang kedua, hafalanmu disetorkan kepada salah seorang kawanmu. Kalau masih lancar juga, coba ke yang tingkatannya lebih tinggi lagi yakni kepada para hafidz atau guru tahsin, masih lancar juga? Hm, cobalah hafalanmu itu kau setorkan ke hadapan orang banyak, atau istilahnya tasmi’, nah kalu masih lancar juga, cobalah kau bawa hafalanmu itu ke dalam sholat dan kau bertindak sebagai imam. Kalau masih lancar juga, itulah sebenar-benarnya hafalan yang sudah kau hafalkan…tentang tingkatan yang terakhir ini saya punya pengalaman menarik yaitu ketika saya menjadi imam saya lupa ketika ditengah membaca padahal jamaahnya banyak yaitu pada waktu qiyamul lail di sepuluh akhir ramadhan kemudian setelah itu dibelakang saya ada yang bawa alqur’an karena takut kalo hilang sehingga bisa membatalkan seluruhnya .so buktikan nyalimu dengan menjadi imam maka hasilnya sangat menakjubkan yaitu awett hafalan .hehe……oke yes .

readmore>>>>

Menyongsong Hafalan Baru

Posted by Achmadelwasim Label:

Menyongsong Hafalan Baru Pertama, sebelum memasukkan hafalan baru atau hafalan yang akan dihafal, pastikan hafalan yang lama sudah dimurajaah (diulang-ulang) terlebih dahulu. Teksnya sudah mantap, urutan ayat dan letaknya juga telah terekam dengan baik. Jangan sampai hafalan baru datang, hafalan lama hilang. ..

Ini bisa saja terjadi karena kesamaan-kesamaan konteks ayat, urutan nomor dan letak, antara ayat yang lama dengan yang baru.Kedua, hafalan yang akan dihafal sebaiknya dikenali dulu. Jangan sampai hafalan yang akan dihafal adalah ayat-ayat yang asing, jarang terdengar oleh mata pendengaran penghafal. Cara terbaik untuk lebih familiar dengan hafalan baru yakni dengan sering-sering mendengarkannya terlebih dahulu atau sering membacanya sebelum benar-benar memindahkannya ke dalam memori. Gunakan media pembantu seperti tape recorder, mp 3, dan sebagainya. Ulangi terus proses pengakrabannya, hingga ia ‘samar-samar terhafal’ di dalam ingatan.Ketiga, persiapkan ruhiyah. Proses menghafal bukan sekedar merekam ke dalam ingatan, lebih dari itu. Ia melibatkan unsur spritual penghafal. Kesiapan ini sangat penting untuk diperhatikan untuk mengharapkan kemudahan dari Allah SWT. Jauhi maksiat, karena maksiat akan mengotori hati, bahkan mengundang murka Allah, sebagaimana terjadi dengan imam syafii ketika mengadu kepada gurunya tentang susahnya menghafal, kemudian gurunnya menasehati supaya meninggalkan kemaksiatan.Keempat, jangan lupa berwudhu. Ini sering dilalaikan ketika menghafal. Wudhu’nya asal ‘nempel, tidak diikuti dengan kesungguhan mensucikan diri karena Allah. Allah itu suci, dekat dengan yang suci. Bila kita suci, pasti Allah itu akan ‘mendekat’, kelancaran ikhtiar dengan mudah kita raih.Kelima, kondisikan ruang dan waktu. Memang, setiap orang berbeda-beda kondisi yang diinginkan ketika ingin menghafal. Ada beberapa yang menginginkan kondisi yang tenang, tempat yang sepi. Akan tetapi ada juga yang tidak terlalu mempedulikan hal itu. Terserah, sesuai dengan sikon ruang dan waktu yang kita inginkan masing-masing. Yang penting hasilnya maksimal. Namun, kondisi ruang yang terbaik adalah bersih dan suci, serta waktu yang tenang dan istimewa untuk beribadah. Ketahuilah bahwa menghafal adalah ibadah! Maka beribadahlah di tempat dan waktu yang sangat dikehendaki oleh Allah.tapi bisa saja murojaah ketika diwaktu senggang Keenam, selamat mencoba, ingat : “Nikmati setiap proses menghafal, baik suka maupun dukanya.” Harus percaya diri karena alqur’an itu mudah dipelajari dan dihafalkan hanya tergantung anda mau apa tidak .sikap positif tingking awal kesuksesan jangan lupa minta doa kepada orang tua dan orang terdekat anda .selamat menghafal .oke yeees

readmore>>>>

ANAK LUCU

Posted by Achmadelwasim Label:

Saya mempunyai seorang murid yang sangat menggembirakan setiap hari membuat lelucon yang membuat halaqoh kami menjadi sangat terhibur dibuatnya ,murid ini berasal dari jawa timur tepatnya daerah yang terkenal dengan semen gresiknya dia namanya mr .xx anak kelas tiga smp kafila international islamic school orangnya luarbiasa .ceritanya begini suatu ketika ketika halaqoh kami sedang memulai pembacaan doa dengan bersama-sama kemudian kami mulai dengan tausiah atau nasehat naaaaah ketika saya sedang berpikir untuk mengomong apa yang harus saya katakn tiba-tiba ada suara yang menggema dengan suara yang lantang dekat dengan halaqoh kami membaca Al Qur'an yang terdengar dengan jelas dikuping kami kemudian tiba -tiba ada dari salah seorang kami menyeletuk :Ustad kayaknya kita berhenti dulu aja karena ada bacaan Qur'an kemudian kita berhenti ,keesokan harinya tiba -tiba ketika kami sedang materi untuk memberi nasehat ada lagi suara lantang membaca Al Qur'an begitu terus selama beberapa hari ,ngomong -ngomong saya bergumam dalam hati ini maksudnya apa sih kenapa kok mesti didekat halaqoh kami kemudian dalam beberapa hari tidak terdengar hingga pada suatu ketika ketika kami dalm halaqoh ada suara yang serupa dengan suara kemarin tapi anehnya suaranya agak menjauh ditelisik dan diteliti ternyata sang anak tadi membacanya didalam gedung sehingga tidak terdengar ,oke pada hari lain aku mengingatkan keanak tersebut akan suatu hal urusan hutang piutang yang sudah saya tunggu tunggu untuk membayarnya karena utang tersebut adalah dari titipnya anak tadi akan kaos kaki kemudian dengan senyumannya yang khas dengan tiba tiba dia memberikan uang sejumlah seratus ribu padahal utangnya cuma enam ribu .dialah anak super yang dulunya adalah anak yang pernah mengaji Qiroati sebelum masuk kafila dialah orang yang membuat saya terinspirasi untuk selalu membaca Al Qur'an selalu .oke semoga si dia tambah semangat dan selalu dekat dengan
Al Qur'an .inlah awal cerita yang aku torehkan diblogger saya semoga menyusul dengan cerita cerita lain yang lebih menarik heheheheheh
|

readmore>>>>

AKHLAK

Posted by Achmadelwasim Label:

Belajar Berakhlak
Dipublikasi pada Jum'at, 12 Maret 2010 oleh abufaiz97
Artikel ini telah dibaca 492 kali.
Topik: Lembar Jum'at

Lembar Jum'at Akhlak Islamiyah sudah saatnya ditinggikan, dengan demikian amalan baik akan mengiringi. Lalu lahirlah seribu orang dermawan, sepuluh ribu orang penegak keadilan, seratus ribu orang jujur dan dapat dipercaya. Lalu mereka semua berjalan beriringan, bergandeng tangan membangun barisan dan memenangkan kalimat Allah dan mewujudkan rahmat untuk semesta alam.

----------

Masyarakat kota besar tentu pernah naik bus yang penuh sesak, berhimpit dan berjubel antara penumpang. Laki-laki dan perempuan saling berdempetan. Buat sebagian orang yang tidak memiliki akhlak dan itikad baik, mungkin saat seperti itu dilihatnya sebagai kesempatan melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Ditambah lagi kalau wanita yang diperlakukan dengan tidak layak itu diam saja, maka perlakuan tidak berakhlak itu akan semakin menjadi.

Padahal, sejak kecil kita akrab dengan pesan-pesan moral dan harus berbaik akhlak. Kita tentu ingat pesan guru, bagimana bersikap dan bertingkah laku sebagai seorang pelajar. Di surau-surau selepas maghrib pun para guru mengaji, selalu berpesan tentang pentingnya berakhlak ahsan. Pelajaran akhlak menjadi materi utama. Berlaku jujur, sopan, dan bersikap selalu ramah kepada orang lain jadi pesan yang paling sering disampaikan.

Sebagai agama yang haq, Islam menjadi sumber kekuatan abadi dalam menumbuhkembangkan akhlak. Islam menjadi bahan bakar utama melahirkan ihsan takwa. Orang-orang mengetahui dengan sebenar-benarnya bahwa Islam adalah sumber akhlak. Akhlak yang tumbuh subur menjadikan kita dermawan, berani, adil, dan dapat dipercaya. Akhlak juga akan membimbing kita menjadi arif, jujur, setia, serta memiliki kasih dengan segala sifat yang utama. Akhlak juga yang akan menjauhkan kita dari sifat takut, bakhil, maksiat, menipu, dusta, juga jauh dari semua sifat yang rendah.

Akhlak Islami, inilah yang paling diperlukan bagi kita semua. Lebih dari sekedar standar kebaikan manusia biasa. Akhlah Islamiyah memiliki kekhususan dan menuntut kekhususan pula.

Pertama adalah kebajikan yang mutlak. Akhlak yang mampu menjamin kebajikan sempurna, menyeluruh, dan bersih dari mementingkan diri sendiri atau mengutamakan segolongan manusia terhadap orang lain. Islam memerintahkan seseorang bergairah melaksanakan kebajikan. Islam mencegahnya dari perbuatan yang buruk dan memerangi keburukan. Sifat pemurah yang diasah semata-mata hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, rindu pahala dari-Nya, mendamba cinta-Nya. Memberi enjadi hobi utama, berkorban merupakan keinginannya dan semua dilakukan secara diam-diam karena hanya ingin diketahui oleh Allah SWT saja.

“Orang dermawan itu dekat kepada Allah, dekat kepada syurga, dekat kepada manusia dan jauh dari neraka. Sedangkan orang kikir iru jauh dari Allah, jauh dari syurga, jauh dari manusia dan dekat kepada neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah tapi kikir.” (HR. Tirmidzi).

Kedua kebaikan yang merata. Kebaikan yang dilakukan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan disegala tempat. Islam menciptakan akhlak yang mulia serta luhur dan sangat sesuai fitrah manusia. Karenanya ia akan mudah diterima oleh hati yang hidup serta akal yang sehat. “Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak akan memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kemampuannya”. (QS, Al-An’am: 152)

Begitulah Islam sebagai agama dan sebagai pegangan hidup, memandang persamaan antara hak dan kewajiban, pahala dan siksa. Sampai akhir zaman akhlak Islamiyah ini akan menjadi konsep hidup mulia yang tidak akan tertandingi, menjadi sarana untuk menolong orang-orang teraniaya, member bantuan kepada mereka yang tertindas dan untuk selanjutnya menegakkan keadilan bagi meraka yang lemah.

Ketiga, kewajiban yang dipatuhi. Mematuhi yang wajib dan menaati yang benar adalah cerminan pengabdian pada sesuatu yang telah diatur dengan penuh kesadaran demi kemaslahatan diri, kelompok atau umat. Kekuasaan mutlak Allah SWT, dan kewajiban tak tertawar bagi makhluknya untuk menjalankan pengabdian sebagai cerminan pengharapan cinta-Nya. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Kewajiban tersebut ditatati dan desenangi karena merupakan perintah atau larangan dari Allah SWT, sehingga setiap manusia terdidik atas kewajiban dan merasa terikat dengan kebaikan. Dengan cara itu pula, seorang muslim mampu mendekatkan diri pada posisi yang paling dekat dengan penciptanya.

Terakhir adalah pengawasan yang menyeluruh atau muraqabbatullah. Akhlak ciptaan manusia tentu saja tidak sebanding jika diimbang dengan kekuatan akhlak Islamiyah yang memiliki pengaruh sedahsyat dan sebesar apa yang Allah SWT telah tuangkan dalam wahyu-Nya yang tertulis dan terabadikan dalam al-Quran. Seorang muslim akan merasakan suatu pengawasan yang kuat, bersumber dari kekuatan yang Maha. Hati nurani pun menjadi hidup, karena bersandar pada agama dan seluruh tubuh dapat merasakan pancaran kekuatannya. “Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila segumpal darah itu baik, maka seluruh tubuh pun menjadi baik. Apabila segumpal darah itu rusak, seluruh tubuh pun menjadi rusak, ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Akhlak Islamiyah sudah saatnya ditinggikan, dengan demikian amalan baik akan mengiringi. Lalu lahirlah seribu orang dermawan, sepuluh ribu orang penegak keadilan, seratus ribu orang jujur dan dapat dipercaya. Lalu mereka semua berjalan beriringan, bergandeng tangan membangun barisan dan memenangkan kalimat Allah dan mewujudkan rahmat untuk semesta alam.

Sabili No. 15 Th. XI.

readmore>>>>

KHUTBAH JUMAT

Posted by Achmadelwasim Label:

Khutbah Jumat: Menjelang Akhir Zaman
Dipublikasi pada Jum'at, 02 Mei 2008 oleh abufaiz97
Artikel ini telah dibaca 8359 kali.
Topik: Khutbah Jum'at

Khutbah Jum'at
Kemunculan Imam Mahdi bukan berasal dari usahanya dan bukan pula suatu permintaan dari dirinya, apalagi mengangkat diri sendiri sebagai Imam Mahdi. Dan bahkan ia sendiri sama sekali tidak tahu bahwa Allah SWT akan mengislahkannya dalam waktu satu malam. Dan bahwa Allah SWT akan mempersiapkan baginya suatu kaum yang berjumlah sedikit serta tidak punya persiapan dan kekuatan.

----------

Oleh: Agus Haris W

KHUTBAH I



Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak ni’mat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam QS Ibrahim: 34:



"Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya."

Selanjutnya khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa kepada Allah agar melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan penghormatan, yang biasa kita kenal dengan istilah sholawat dan salam-sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama... imamul muttaqin pemimpin orang-orang bertaqwa dan qaa-idil mujahidin panglima para mujahid yang sebenar-benarnya nabiyullah Muhammad Sallalahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para shohabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan kita berdo’a kepada Allah, semoga kita yang hadir di tempat yang baik ini dipandang Allah layak dihimpun bersama mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah. Amien, amien ya rabbal ‘aalaamien.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib akan membahas tentang topik yang sedang hangat-hangatnya dibahas akhir-akhir ini yaitu tentang akhir zaman.

Kesadaran bahwa kita merupakan Ummat Akhir Zaman atau The Last of Mankind Living in the End of Time merupakan perkara penting. Sebab hal ini akan membawa kita pada keyakinan bahwa Hari Akhir telah dekat kedatangannya. Bahkan Allah Ta’ala berfirman dalam QS Al-Ahzab: 63 sebagai berikut:



"Manusia bertanya kepadamu tentang hari akhir. Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari akhir itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu, boleh jadi hari akhir itu sudah dekat waktunya.”

Dan Rasulullah saw sendiri bersabda:

“Aku diutus sebelum kedatangan Hari Akhir sebagaimana jari telunjuk ini mendahului jari tengahku. ” (HR Muslim)

Rasulullah juga telah menjelaskan kepada kita sejak 15 abad yang lalu bahwa Ummat Islam yang hidup di Era Akhir Zaman ini akan mengalami perjalanan sejarah yang mengandung lima episode.

“(1) Masa Kenabian akan berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.

(2) Masa keKhalifahan yang mengikuti manhaj Kenabian berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.

(3) Masa Raja-raja yang menggigit berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.

(4) Masa Raja-raja yang memaksakan kehendak berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.

(5) Masa keKhalifahan yang mengikuti manhaj Kenabian kemudian Nabi diam. ” (HR Ahmad)

Hadits ini menguraikan Ringkasan Perjalanan Sejarah Ummat Islam yang terdiri dari lima episode sebagai berikut:

Episode I=> Kenabian

Episode II=> Kekhalifahan mengikuti manhaj (metode) Kenabian

Episode III=> Raja-raja yang Menggigit

Episode IV=> Raja-raja yang Memaksakan kehendak (para diktator)

Episode V=> Kekhalifahan mengikuti manhaj (metode) Kenabian

Episode pertama atau episode Kenabian adalah masa di mana umat Islam langsung dipimpin oleh Nabiyullah Muhammad saw secara langsung. Episode ini berlangsung singkat yaitu 23 tahun, tidak sampai seperempat abad lamanya. Tetapi ia merupakan masa yang singkat namun diberkahi Allah Ta’ala. Ketika Nabi baru diutus pada usia 40 tahun jazirah Arab sedang tenggelam di dalam nilai-nilai zhulumat al-jaahiliyyah (kegelapan nilai-nilai jahiliah). Sementara tatkala Nabi wafat pada usia 63 tahun telah terjadi transformasi sosial secara total sehingga jazirah Arab menjadi bersinar di bawah naungan Nurul Islam. SubhaanAllah. Episode pertama itu sudah berlalu berabad-abad yang silam.

Episode kedua atau episode Kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian adalah masa di mana setelah wafatnya Nabi Muhammad ummat dipimpin oleh para sahabat mulia yang dijuluki Khulafaa Ar-Rasyidin (para khalifah yang jujur, adil dan istiqomah mengikuti Allah dan RasulNya). Masa ini ditandai kepemimpinan sahabat-sahabat utama, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khattab, Ustman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Tholib. Episode ini juga berlangsung singkat yaitu 30 tahun, seperempat abad lebih sebagaimana prediksi Nabiyullah:

“Era Al-Khilafah di dalam ummatku berlangsung tigapuluh tahun, kemudian sesudah itu muncullah era kerajaan demi kerajaan. ” (HR At-Tirmidzi)

Episode kedua ini pun sudah berlalu berabad-abad yang lampau.

Kemudian muncullah episode ketiga atau episode kepemimpinan Raja-raja yang Menggigit. Ia adalah masa di mana ummat Islam dipimpin dengan pola kerajaan selama masa yang cukup lama yaitu sejak tahun 40 H hingga tahun 1342 H atau sekitar 14 abad. Episode ini terutama ditandai dengan berdirinya tiga kerajaan Islam besar-besar yaitu Daulat Bani Umayyah lalu Daulat Bani Abbasiyyah kemudian Kesultanan Turki Utsmani yang di dalam berbagai kitab sejarah dunia barat lebih dikenal dengan The Ottoman Empire.

Mengapa pada masa ini para pemimpin ummat dijuluki oleh Nabiyullah Muhammad saw sebagai “para raja yang menggigit”, padahal ummat masih menyebut mereka sebagai khalifah, institusi negara Islam masih bernama khilafah dan Al-Qur’an serta Sunnah Nabi masih dijunjung tinggi? Karena ketika itu suksesi pergantian kepemimpinan seorang khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan pola keturunan alias pola kerajaan. Sementara disebut “menggigit” karena para raja tersebut “menggigit” Al-Qur’an dan Sunnah, turun sedikit kualitasnya dibandingkan episode sebelumnya di mana para Khulafaa Ar-Rasyidin “menggenggam” Al-Qur’an dan Sunnah secara kuat dan mantap. Episode ketigapun sudah berlalu dan menjadi sejarah.

Episode keempat adalah masa kepemimpinan Raja-raja yang memaksakan kehendak atau para diktator. Ini adalah episode yang diawali semenjak runtuhnya kekhalifahan kesultanan Turki Ustmani pada tahun 1924. Episode ini ditandai dengan runtuhnya kesatuan Ummat Islam dengan kesatuan wilayah dan kepemimpinannya. Ummat Islam menjalani kehidupan laksana anak-anak ayam kehilangan induk. Pada episode keempat ummat Islam menjalani masa paling kelam dalam sejarah Islam, masa yang sedang kita jalani saat ini.

Jamaah Jum'at yang dimuliakan Allah

Isyarat akhir zaman telah terjadi dan pada masa sekarang inilah tanda-tandanya akan semakin nampak jelas sebagaimana yang difirmankan Allah SWT QS Muhammad: 18 sebagai berikut:



"Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."

Dan juga tanda-tanda akhir zaman telah banyak disampaikan Rasululah dalam berbagai hadits yang mencapai derajat mutawatir, mutawatir artinya hadis sahih yang diriwayatkan secara berjamaah oleh orang-orang yang tsiqah atau terpercaya. Hadits-hadits yang menerangkan isyarat akhir zaman tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu hadits yang menerangkan tanda-tanda kecil akhir zaman dan tanda-tanda besar akhir zaman.

Adapun tanda-tanda kecil akhir zaman yang utama secara singkat adalah sebagai berikut:

1. Ketika budak wanita melahirkan tuannya, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dan Ahmad. Hal ini merupakan kiasan dari banyaknya penaklukan Islam. Juga merupakan kiasan dari banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya.

2. Tersebarnya pengkhianatan dan tuduhan terhadap orang-orang yang jujur. Rasulullah bersabda, “Di antara syarat-syarat hari kiamat adalah timbulnya hal-hal keji, kevulgaran dalam kekejian, pemutusan silaturahim, pengkhianatan terhadap orang jujur, dan kepercayaan pada orang-orang yang berkhianat.” (HR. Ahmad).

3. Munculnya orang-orang bodoh yang ikut berbicara tentang urusan-urusan umum masyarakat. Rasulullah bersabda, “Di pintu gerbang hari kiamat akan muncul tahun kepalsuan (yang penuh penipuan), dimana orang-orang jujur akan menjadi tertuduh dan orang-orang yang semestinya tertuduh dipercayai. Dan pada masa itu pula muncul Ar-Rawaibidhah.” Lalu sahabat bertanya, ‘Apakah Ar-Rawaibidhah itu?’ Berkata Rasulullah, “Yaitu orang bodoh yang berbicara tentang urusan-urusan masyarakat umum.” (HR. Ahmad, Thabrani dari Abu Hurairah RA)

4. Manusia saling bunuh membunuh tanpa haq dan tanpa tujuan kebenaran yang jelas. Bersabda Rasulullah, “Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana pada zaman itu si pembunuh tidak mengerti mengapa ia membunuh dan si terbunuh tidak mengerti mengapa ia dibunuh.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Dan masih banyak hadits-hadits yang menerangkan tentang isyarat-isyarat kecil masa akhir zaman. Apabila kita amati apa yang telah dan sedang terjadi di berbagai belahan dunia, maka isyarat-isyarat sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah telah tampak dan sampai kepada kita. Dan sesungguhnya sebagaimana sering kita baca di berbagai sumber, di internet, buku-buku Islam, dan juga kajian-kajian Islam, masa ini kita umat Islam sedang dalam tahap menanti isyarat besar akhir zaman yang ditandai dengan munculnya Imam Mahdi.

Al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu) adalah seorang laki-laki muda dari kaum Muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn Abdullah (sama dengan nama Rasulullah). Al-Mahdi merupakan salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana bumi telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun.” (HR. Thabrani).

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Kemunculan Imam Mahdi bukan berasal dari usahanya dan bukan pula suatu permintaan dari dirinya, apalagi mengangkat diri sendiri sebagai Imam Mahdi. Dan bahkan ia sendiri sama sekali tidak tahu bahwa Allah SWT akan mengislahkannya dalam waktu satu malam. Dan bahwa Allah SWT akan mempersiapkan baginya suatu kaum yang berjumlah sedikit serta tidak punya persiapan dan kekuatan. Kemudian kaum tersebut membaiatnya di Ka’bah, sedangkan ia (Al-Mahdi) sendiri tidak menyukai atas baiat itu.

Kedatangan Imam Mahdi di akhir zaman adalah hal yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT dan telah tertulis dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh), yang mana ia pasti akan muncul. Jadi, kemunculannya adalah seperti kedatangan al-Masih ad-Dajjal, Isa al-Masih putra Maryam, dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, serta sisa tanda-tanda kiamat lainnya. Semoga kita tidak lengah dan tetap waspada akan datangnya Imam Mahdi ini sehingga kita tidak salah dalam mengimaninya kelak. Beliau adalah seorang pemimpin yang adil yang dia tetap bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad bin Abdullah yang lahir di Makkah 12 Rabiul Awal Tahun Gajah adalah utusan Allah yang terakhir.



KHUTBAH II



Jamaah yang dimuliakan Allah,

Setelah kita sebutkan pada khutbah pertama, episode-episode yang telah dan akan dijalani oleh umat Islam. Maka nyatalah bahwa hari kiamat atau akhir zaman itu sebenarnya sudah semakin dekat. Apa yang harus kita hadapi sebagai seorang muslim dalam menjalani masa akhir zaman ini, setidaknya terdapat dua hal yang harus sama-sama kita pegang dan amalkan.

Yang pertama adalah, kita senantiasa berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah SWT, semoga kita tetap menjadi seorang yang beriman dan Islam tetap menjadi agama sampai di penghujung nafas kita di dunia. Dan juga perlindungan atas semakin derasnya arus fitnah yang sedang mendera kita, karena sesungguhnya saat ini kita sedang memasuki episode keempat sebagaimana yang sudah saya sampaikan di depan. Juga kita senantiasa berlindung kepada Allah atas fitnah Dajjal yang kedatangannya akan menjadi salah satu tanda besar akan datangnya hari akhir.

Begitu besarnya bahaya fitnah Dajjaal, sampai Rasulullah saw. memerintahkan kepada umatnya untuk senatiasa berdoa dalam setiap shalat agar terbebas dari fitnah tersebut. Beliau bersabda, “Jika kalian membaca tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal, yaitu berkata: ‘Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjaal.’” (HR Muslim)

Yang kedua, datangnya hari akhir yang sudah semakin jelas janganlah diartikan untuk berlaku lemah dan meninggalkan kerja, meninggalkan menuntut ilmu atau dakwah. Akan tetapi sebaliknya kita harus optimis dalam berkarya dengan iman, ilmu, amal, dan takwa. Karena Rasulullah telah bersabda, “Jika kiamat telah mulai terjadi, sedang di tangan salah seorang kalian ada sebiji (bibit tanaman), maka jika ia sempat menanamnya menjelang kiamat itu, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Bukhari dan Ahmad).

Dan marilah kita akhiri khutbah yang singkat ini dengan berdoa bersama-sama.

A’udzubillahiminasyaithonirrojim,
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil’alamin
allahummagh fir lil mu'miniina wal mu'minaat
wal muslimiina wal muslimaat
al-ahyaa-i minhum wal amwaat
innakas samii'un qariibun mujiibud da'wat
wa yaa qaadhiyal haajaat

Ya Allah tunjukilah kami semua kepada perbuatan yang baik
dan jauhkanlah diri kami dari perbuatan yang mungkar dan terlarang.

Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar,
Berkahilah sisa umur kami,
Jadikan umur yang tersisa ini membawa kemaslahatan bagi orang tua kami, bagi keluarga kami, dan bagi sebanyak-banyaknya umat Islam.

Ya Allah jadikanlah sebaik-baik perbuatan kami pada akhir hidup kami,
dan sebaik-baik kehidupan kami sebagai akhir hayat kami,
dan sebaik-baik hari kami, hari di mana kami akan bertemu dengan Mu.

Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjaal
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafilakhirati hasanah, waqina ‘adza bannar,
Subhanarobbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun, wassalamun’alal mursalin,
Walhamdulillahirobbil’alamin.

readmore>>>>

KETIKA DOA DIKABULKAN

Posted by Achmadelwasim Label:

Ketika Allah mengabulkan doa
Dipublikasi pada Rabu, 24 September 2003 oleh abufaiz97
Artikel ini telah dibaca 1562 kali.
Topik: Oase

Oase Pada jaman dahulu, ada tiga orang yang pergi dan terpaksa harus menginap di sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalam gua tersebut.

----------


Pada jaman dahulu, ada tiga orang yang pergi dan terpaksa harus menginap di sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalam gua tersebut. Tiba-tiba ada batu yang jatuh dari gunung hingga menutupi pintu gua tersebut. Mereka lantas berkata, "Sesungguhnya tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari batu ini, kecuali dengan berdo'a kepada Allah melalui perantara amal shalih kalian."

Maka salah seorang dari mereka berkata, "Ya Allah, sesungguhnya aku memiliki orang tua yang sudah lanjut. Aku selalu memberinya susu dan tidak memberikan kepada siapa pun sebelum keduanya. Hingga pada suatu hari, aku harus pergi jauh untuk menggembala, sampai aku belum menemui mereka. Aku pun memerah susu untuk keduanya. Ternyata aku dapati ia telah tidur. Aku enggak untuk membangunkan keduanya, tidak juga aku mau memberikan susu ini untuk yang lain sebelum keduanya. Maka, aku pun menunggu keduanya, sambil membawa tempat susu itu dengan tanganku sampai datang waktu fajar. Keduanya lalu bangun dan meminum susu itu. Ya Allah, jika sekiranya aku melakukan itu hanya karena mencari ridha-Mu, maka bebaskan kami dari batu ini." Setelah lelaki itu membaca do'a, batu itu pun bergeser sedikit.

Kemudian orang yang kedua berkata, "Ya Allah, aku punya sepupu perempuan. Ia yang paling aku cintai dari seluruh manusia, hingga aku menginginkannya. Tetapi ia menolak. Sampai suatu masa paceklik datang. Ia pun datang kepadaku. Aku memberinya 120 dinar dengan syarat ia mau tidur denganku. Ia pun mau, hingga ketika aku telah bersamanya, ia berkata, "Takutlah kepada Allah, janganlah engkau melakukannya kecuali dengan haknya (nikah)." Aku pun meninggalkannya, padahal dia adalah orang yang paling aku cintai. Sedang uang itu pun aku lepaskan untuk dirinya. Ya Allah, sekiranya apa yang aku lakukan itu adalah karena mencari ridha-Mu maka keluarkanlah kami dari kesulitan ini." Setelah itu, batu itu pun bergeser. Namun mereka bertiga belum bisa keluar.

Kemudian orang yang ketiga berdo'a, "Ya Allah, aku pernah menyewa para pekerja. Lalu aku memberi mereka upahnya. Kecuali seorang pekerja yang meninggalkan apa yang menjadi haknya lalu pergi. Maka upah pekerja yang pergi itu aku kembangkan hingga menjadi harta yang sangat banyak. Sampai suatu hari ia datang seraya berkata, "Wahai hamba Allah, tunaikanlah bayaranku." Aku pun menjawab, "Seluruh yang engkau lihat itu, dari unta, sapi, kambing, dan budaknya adalah upahmu." Ia berkata, "Wahai hamba Allah, janganlah engkau menghinaku." Aku menjawab, "Aku tidak menghinamu." Kemudian pekerja itu mengambil seluruh hartanya tanpa meninggalkan sedikit pun. "Ya Allah, kalau sekiranya aku melakukan itu karena mencari ridha-Mu, maka keluarkan kami dari kesulitan ini." Seketika, batu itu pun bergeser hingga mereka pun bisa keluar dan pergi. (HR. Bukhari dan Muslim)

readmore>>>>

umar dan yahudi

Posted by Achmadelwasim Label:

stana Umar bin Khattab
Dipublikasi pada Selasa, 23 September 2003 oleh abufaiz97
Artikel ini telah dibaca 1916 kali.
Topik: Oase

Oase "Dimanakan istana raja negeri ini?" tanya seorang Yahudi dari Mesir yang baru saja tiba di pusat pemerintahan Islam, Madinah.

----------

Sabili No.25 Th.VIII

"Dimanakan istana raja negeri ini?" tanya seorang Yahudi dari Mesir yang baru saja tiba di pusat pemerintahan Islam, Madinah.

"Lepas Dzuhur nanti beliau akan berada di tempat istirahatnya di depan masjid, dekat batang kurma itu," jawab lelaki yang ditanya.

Dalam benak si Yahudi Mesir itu terbayang keindahan istana khalifah. Apalagi umat Islam sedang di puncak jayanya. Tentu bangunan kerajaannya pastilah sebuah bangunan yang megah dengan dihiasi kebun kurma yang rindang tempat berteduh khalifah.

Namun, lelaki itu tidak mendapati dalam kenyataan bangunan yang ada dalam benaknya itu. Dia jadi bingung dibuatnya. Sebab di tempat yang ditunjuk oleh lelaki yang ditanya tadi tidak ada bangunan megah yang mirip istana. Memang ada pohon kurma tetapi cuman sebatang. Di bawah pohon kurma, tampak seorang lelaki bertubuh tinggi besar memakai jubah kusam. Lelaki berjubah kusam itu tampak tidur-tiduran ayam atau mungkin juga sedang berdzikir. Yahudi itu tidak punya pilihan selain mendekati lelaki yang bersender di bawah batang kurma, "Maaf, saya ingin bertemu dengan Umar bin Khattab," tanyanya.

Lelaki yang ditanya bangkit, "Akulah Umar bin Khattab."

Yahudi itu terbengong-bengong, "Maksud saya Umar yang khalifah, pemimpin negeri ini," katanya menegaskan.

"Ya, akulah khalifah pemimpin negeri ini," kata Umar bin Khattab tak kalah tegas.

Mulut Yahudi itu terkunci, takjub bukan buatan. Jelas semua itu jauh dari bayangannya. Jauh sekali kalau dibandingkan dengan para rahib Yahudi yang hidupnya serba wah. Itu baru kelas rahib, tentu akan lebih jauh lagi kalau dibandingkan dengan gaya hidup rajanya yang sudah jamak hidup dengan istana serba gemerlap.

Sungguh sama sekali tidak terlintas di benaknya, ada seorang pemimpin yang kaumnya tengah berjaya, tempat istirahatnya cuma dengan menggelar selembar tikar di bawah pohon kurma beratapkan langit lagi.

"Di manakah istana tuan?" tanya si Yahudi di antara rasa penasarannya.

Khalifah Umar bin Khattab menuding, "Kalau yang kau maksud kediamanku maka dia ada di sudut jalan itu, bangunan nomor tiga dari yang terakhir."

"Itu? Bangunan yang kecil dan kusam?"

"Ya! Namun itu bukan istanaku. Sebab istanaku berada di dalam hati yang tentram dengan ibadah kepada Allah."

Yahudi itu tertunduk. Hatinya yang semula panas oleh kemarahan karena ditimbuni berbagai rasa tidak puas hingga kemarahannya memuncak, cair sudah. "Tuan, saksikanlah, sejak hari ini saya yakini kebenaran agama Tuan. Ijinkan saya menjadi pemeluk Islam sampai mati."

Mata si Yahudi itu terasa hangat lalu membentuk kolam. Akhirnya satu-persatu tetes air matanya jatuh.

readmore>>>>

CARA NGAFAL QURRRRRAN

Posted by Achmadelwasim Label:

]ما هي الطريقة المثلى لحفظ كتاب الله عز وجل ؟
الحمد لله وبعد .. فان هذا السؤال يختلف الجواب عليه بحسب حال السائل وطاقته ووقته وظروفه وسنه..ونحو ذلك
, ولكن يمكنني أن أذكّر بقواعد عامة أسأل الله العظيم أن ينفع بها والله المستعان وعليه التكلان:

1.ـــ اخلاص النية لله عز وجل,ومعرفة فضل القرآن وحفظه وفضل أهله وآداب حمله وحملته.

2.ـــ العزم وطلب المعالي وتحديد الهدف وهو اتمام حفظ كتاب الله تبارك وتعالى كاملا,وعدم استعجال هذه الثمرة,فمن رام الحفظ جملة ذهب عنه جملة.

3.ــ وضع خطة مناسبة للحفظ اليومي,كماً وكيفاً,بحيث لا يترك يوم بحال من الأحوال,فالحفظ سهل لكنّ المداومة عليه هو الصعب ، ووضع حداً أدنى للكم "من الآيات".

4.ـــ تحديد الوقت والمكان المناسب وتثبيت ذلك قدر الامكان.

5.ــ تحديد طبعة معينة للمصحف,حسنة الخط وحسنة الوقوف والابتداء,والاقتصار عليها.

6.ــ الشروع في الحفظ وترك التسويف حتى لو تعسر في البداية,فالحفظ كاللياقة البدنية تزيد وتتحسن بالاستمرار وكالعضلة تقوى بالتدرج والمِران .

7.ــ تصحيح مقدار الحفظ على شيخ متقن مجاز من شيوخ عصره,صحيح العقيدة حسن الأخلاق,ثم القراءة عليه غيباً "أي تسميعاً دائماً" بقراءة مجودة صحيحة والاستعانة أيضاً بأشرطة القرآن الكريم ونحوها,ثم ترك الانشغال بتكلّف التجويد والتغني وابراز دقائق الاعراب فهذا يصرف عن الحفظ,ويُذهب الخشوع كما قيل:"اذا جاء الاعراب ذهب الخشوع",ولا يعني هذا أن نترك التجويد والتغني بالكلية لأنّ القراءة لها صفة معينة تؤخذ من أفواه المقرئين, فالتجويد والتغني يزيدان القراءة حُسناً وهما من وسائل تثبيت الحفظ والتدبر أيضاً اذا كانا من غير تكلف فالقراءة سنة متّبعة يأخذها الآخر عن الأول فاقرأوه كما علّمتموه ,كما قال زيد رضي الله عنه وغيره.

8.ــ فهم الآيات والتركيز فيها وتدبرها بالاستعانة بتفسير وجيز مختصر حتى لا تنشغل في غير الحفظ.

9.ــ القراءة بصوت مرتفع "يُسمعكَ" لتشغّل أكثر من حاسّة , والتدرج في حفظ آية آية , وربطهما , وتكرارهما وهكذا فيما يليهما,والتهيؤ لذلك كله بحضورالقلب والطهارة ومراعاة آداب التلاوة.

10.ــ تسميع المحفوظ غيباً لغير الشيخ كالأهل والأصحاب وفي هذا فوائد منها : خلق الجو الايماني في المنزل وفي غيره,واستغلال الوقت بما ينفع القارىء والسامع.

11.ــ مراجعة المحفوظ وتمييز المتشابهات , واقتناص ذلك بشتى الطرق وفي جميع الأحيان خاصة في الصلوات المكتوبة وبين الأذان والاقامة وفي النوافل وقيام الليل .

12.ــ العمل بهذا القرآن العظيم باتباع أوامره واجتناب نواهيه,فالخطايا تذهب العلم نسأل الله العافية.

13.ــ الحذر من العجب والاغترار فانّ الانسان متى ما أعجب بنفسه فلن يزداد من الخير بل ربما تردّى وهلك كما في الحديث " ثلاث مهلكات: ....وذكر منها....اعجاب المرء بنفسه",نسأل الله السلامة .

14.ــ استعن بحلقات التحفيظ ,ولا تعتمد عليها خاصة ان لم تكن يومية بل اجعلها وسيلة مساعدة.

15.ــ عرض القرآن الكريم من أوله الى آخره على شيخ مجاز متقن فطن لبيب لمّاح للأخطاء يحسن ايصال المعلومة يجيزك بالقراءة والاقراء, وليست العبرة بعلو السند " الاجازة " بل العبرة في صحة وجودة القراءة.

16.ــ لا تنشغل بالتخطيط عن الحفظ , ولا تتنقل في طرق الحفظ من طريقة الى أخرى ، (كالحفظ بالكتابة أو الأجهزة الحديثة........الخ) بل اجعل لك طريقة ثابتة تناسبك لكي لا يضيع عليك الوقت بهذا التنقل.

17.ــ للطعام أثر في الحفظ فينبغي تنظيمه والتقليل منه واجتناب (التخمة) والحوامض والدسم فالبطنة تُذهب الفطنة وينبغي أيضاً تزويد الجسم بالطاقة وتنشيط العقل ببعض الأطعمة المفيدة للبدن والعقل كالعسل.

18.ــ اجتنب الكسل والخمول وبادر بعلاجه قبل أن يستفحل ثم يحلّ محلّه الندم والحسرة.

19.ــ استغلال الصغر, وأوائل العمر, والحرص في الكبر, وعدم تضييع الأجر.

20.ــ الاستعانة بالدعاء وتحري مواطن الاجابة.ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ــ
نسال الله ان يعلمنا ما جهلنا
وينفعنا بما علمنا
منقول

ا

readmore>>>>

DOA MENGHAFAL QUR'AN

Posted by Achmadelwasim Label:

دعاء لحفظ القرآن الكريم
اللهم إني أسألك بإسمك الذي أنزلته على موسى عليه السلام ، وأسألك باسمك الذي ثبت فيه أرزاق العباد ، وأسألك
باسمك الذي وضعته على الأرض فاستقرت ،وأسألك باسمك الطاهر المطهر الأحد الصمد الوتر ، المنزل في كتابك من لدنك من النور المبين ، وأسألك باسمك الذي وضعته على الحبال فرست ، وأسألك باسمك الذي استقل به عرشك ، وأسألك باسمك الذي وضعته على النهار فاستنار وعلى الليل فاظلم وبعظمتك وكبريائك وبنور وجهك الكريم أن ترزقني حفظ القرآن ، والعمل به ، وتخلطه بلحمي ودمي وسمعي وبصري ،
وتستعمل به جسدي بحولك وقوتك ، فإنه لاحول ولا قوة إلا بك يا أرحم الراحمين

هذا ما سأل محمد ربه
اللهم إني أسألك خير المسألة ، وخير الدعاء ، وخير النجاح ، وخير العمل ، وخير الثواب ،وخير الحياة ، وخير الممات ، وثبتني وثقل موازيني ، وحقق إيماني ، وارفع درجتي ، وتقبل صلاتي، واغفر خطيئتي ، وأسألك
الدرجات العلى من الجنة آمين اللهم إني أسألك خير ما آتي ، وخير ما أفعل ، وخير ما بطن ، وخير ما ظهر ، والدرجات العلى من الجنة آمين اللهم إني أسألك أن ترفع ذكري ، وتحصن فرجي، وتنور لي قلبي ، وتغفر لي ذنبي ، وأسألك الدرجات العلى من الجنة آمين اللهم إني أسألك أن تبارك لي في نفسي، وفي سمعي وفي بصري ، وفي روحي وفي خَلقي ،وفي خُلقي ، وفي أهلي ، وفي محياي ، وفي مماتي، وفي عملي ، وتقبل حسناتي ، وأسألك الدرجات العلى من الجنة ....... آآآآآآآآآآآآآآمين

readmore>>>>

JIKA ANDA MENGHAFAL

Posted by Achmadelwasim Label:




ما هى اسهل الطرق لحفظ القرآن الكريم ، والتى توصل إلى الجنة ؟ وعن اسهل الطرق لحفظ القرآن الكريم نقول : -
- إذا حفظت من القرآن الكريم "آية واحدة فقط" في اليوم تحفظ القرآن كله في 17 سنة و7 أشهر و9 أيام.
- إذا حفظت في اليوم 2 آية تحفظه في 8 سنوات و9 أشهر و18 يوماً .
- إذا حفظت في اليوم 3 آيات تحفظ القرآن في 5 سنوات و10 اشهر و13 يوما.
- إذا حفظت في اليوم 4 آيات تحفظ القرآن في 4 سنوات و 4 اشهر و 24 يوماً.
- إذا حفظت في اليوم 5 آيات تحفظ القرآن في 3 سنوات و6 اشهر و 7 أيام .
- إذا حفظت في اليوم 6 آيات تحفظ القرآن في 2 سنتين و 11 شهرا و 4 أيام .
- إذا حفظت في اليوم 7 آيات تحفظ القرآن في 2 سنتين و 6 اشهر و 3 أيام .
- إذا حفظت في اليوم 8 آيات تحفظ القرآن في 2 سنتين و 2 شهر و 12 يوماً.
- إذا حفظت في اليوم 9 آيات تحفظ القرآن في 1 سنة و 11 شهراً و 12 يوماً.
- إذا حفظت في اليوم 10 آيات تحفظ القرآن في 1 سنة و 9 أشهر و 3 أيام .
- إذا حفظت في اليوم 11 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 7 أشهر و 6 أيام .
- إذا حفظت في اليوم 12 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 5 أشهر و 15 يوما .
- إذا حفظت في اليوم 13 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 4 أشهر و 6 يوما .
- إذا حفظت في اليوم 14 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 3 أشهر فقط .
- إذا حفظت في اليوم 15 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 2 شهر و 1 يوماً .
- إذا حفظت في اليوم 16 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 1 شهر و 6 أيام .
- إذا حفظت في اليوم 17 آية تحفظ القرآن في 1 سنة و 10 أيام.
- إذا حفظت في اليوم 18 آية تحفظ القرآن في 11 شهر و 19 يوما .
- إذا حفظت في اليوم 19 آية تحفظ القرآن في 11 شهر و 1 يوماً.
- إذا حفظت في اليوم 20 آية تحفظ القرآن في 10 شهر و 16 يوما .
لا تنسى أن كل حرف تنطقه عند قراءة القرآن الكريم بحسنة ، وتكتب عشر حسنات .
ففي " بسم الله الرحمن الرحيم" مثلاً 19 حرفاً ، تحتسب بـ 190 حسنة

readmore>>>>

9 cara menghafal al quran

Posted by Achmadelwasim Label:

Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, “begitulah sabda Nabi Muhammad SAW kepada sahabatnya yang ditulis kembali oleh Imam Bukhari. Nasihat itu berlaku buat umat Islam sepanjang zaman sampai akhir bumi dipijak, kiamat.

Belajar Al-Qur’an dalam rangka perbaikan diri, sedangkan mengajarkannya dalam rangka dakwah guna memperbaiki lingkungan masyarakat. Tentu saja, untuk belajar Al-Qur’an , ada tahap-tahapannya. Setelah mempelajari cara membacanya, hukum-hukumnya, dilanjutkan dengan menghafal, memahami makna, dan mengamalkannya. Buku yang ditulis Sa’dulloh al-Hafidz ini memberikan tips-tips agar seseorang bisa dan mampu menghafal Al-Qur’an secara cepat dan benar.

Ada syarat-syarat yang mesti dipenuhi oleh seseorang yang hendak menghafal Al-Qur’an. Antara lain niat yang ikhlas, punya kemauan kuat, disiplin, berakhlah terpuji, dan berguru kepada seorang hafizh (hafal) dan akhlaknya sudah teruji dan terpuji. Syarat-syarat tersebut mesti dipenuhi dulu sebelum masuk materi hafalan. Karena Al-Qur’an adalah kitab suci, untuk menghafalnya. Mesti dilakukan pembersihan diri dari sifat-sifat tercela, jauh dari kemaksiatan.

Buku yang berisi lima bab ini juga menguraikan metode menghafal dan memelihara hafalan. Al Qur’an adalah petunjuk buat umat manusia agar mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Jangankan menghafal dan mengamalkannya, membacanya saja mendapat pahala berlipat-lipat. “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf,” sabda Nabi Muhammad SAW, yang diriwyatkan At-Tirmidzi dan Ibnu Mas’ud.

Bulan Ramadhan ini adalah momentum terbaik bagi umat Islam untuk kembali menghidupkan sunnah Nabi, belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Dari sini perbaikan masyarakat dimulai.

readmore>>>>

Keutamaan Para Penghafal Al Qur an

Posted by Achmadelwasim Label:

Al Qur an merupakan petunjuk hidup seorang mu'min, apabila ia mengamalkannya maka ia akan berada di jalan yang lurus, dan apabila meninggalkannya maka ia akan tersesat. Salah satu tahap yang paling penting untuk dilalui ketika seorang akan mengamalkan Al Qur an adalah dengan cara menghafalnya dan memahaminya terlebih dahulu, karena mustahil bagi seorang untuk mengamalkan Al Qur an sementara ia tak pernah mempelajari dan menghafalkan al Qur an itu sendiri.

Suatu hal yang sangat memprihatinkan jika kita lihat disekitar kita, banyak dari saudara-saudara kita kaum muslimin yang terlalaikan dari mempelajari dan menghafalkan Al Qur'an yang notabene merupakan petunjuk hidupnya. Yang lebih memprihatinkan lagi kita lihat dari saudara-saudara kita kaum muslimin yang telah mencapai usia baligh banyak yang belum bisa membaca al Qur'an.

Artikel berikut ini berisi tentang keutamaan-keutamaan para penghafal al Qur'an yang sengaja kami persembahkan bagi kaum muslimin agar mereka termotivasi untuk lebih giat lagi mempelajari dan menghafalkan Al Qur'an, dan terakhir mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.


1. Menghapal Al Quran merupakan keutamaan rabbani yang datang dari Allah SWT.

Bahkan nikmat menghapal Quran sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapat wahyu.

Rasulullah SAW menjelaskan, “Barangsiapa yang membaca (hafal) Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian hanya saja tidak diwahyukan kepadanya. Tidak pantas bagi hafidzh quran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim)

2. Seorang hafidz quran adalah orang yang mendapat penghargaan khusus dari Nabi SAW

Diantara penghargaan nabi yang pernah diberikan nabi kepada sahabat penghapal quran adalah perhatian yang khusus kepada syuhada Uhud dengan mendahulukan pemakamannya dan dalam pengiriman delegasi Rasulullah memilih orang yang paling banyak hafalannya sebagai delegasi.

“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak umlahnya, kemudian Rasulullah mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampaikanlah pada Shahabi yang paling muda usaianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab, “Aku hafal surat ini..surat ini..dan surat Al Baqarah.”Benarkah kau hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

3. Menghapal Al Quran merupakan ciri orang yang diberi ilmu

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49)

4. Hafidz quran merupakan keluarga Allah di muka bumi

Daripada Anas ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli quran (orang yang membaca atau menghapal quran dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad)

5. Menghormati hafidz quran berarti mengagungkan Allah

Daripada Abu Musa Al Asya’ari ra ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al Quran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)

6. Al Quran menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Mereka lebih berhak menjadi iman sholat

Daripada Ibnu Mas’ud ra. Dari Rasulullah SAW beliau bersabda:
“Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya.” (HR. Muslim)

**Keutamaan di Akhirat**

1. Al Quran akan menjadi syafaat bagi penghapalnya

Dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim)

2. Hifdzul Quran akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi SAW. Ia bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).

Para ulama menjelaskan arti shahib Quran adalah orang yang hafal semuanya atau sebagian, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya, dan berakhlak seperti isinya.

3. Penghafal Quran bersama para malaikat yang mulia dan taat

“Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih)

4. Bagi para penghafal Quran akan diberikan mahkota kehormatan

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Al Quran nanti akan datang dan Al Quran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberikan makhota kehormatan. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Maka orang itu diberi pakaian kehormatannya. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan, redailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi)

5. Orang tua memperoleh pahala khusus jika anaknya penghafal Al Quran

Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”. (HR. Al Hakim)

6. Penghafal Quran adalah orang yang tidak rugi dalam perdagangannya

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir : 29-30)

readmore>>>>