Menyongsong Hafalan Baru Pertama, sebelum memasukkan hafalan baru atau hafalan yang akan dihafal, pastikan hafalan yang lama sudah dimurajaah (diulang-ulang) terlebih dahulu. Teksnya sudah mantap, urutan ayat dan letaknya juga telah terekam dengan baik. Jangan sampai hafalan baru datang, hafalan lama hilang. ..
Ini bisa saja terjadi karena kesamaan-kesamaan konteks ayat, urutan nomor dan letak, antara ayat yang lama dengan yang baru.Kedua, hafalan yang akan dihafal sebaiknya dikenali dulu. Jangan sampai hafalan yang akan dihafal adalah ayat-ayat yang asing, jarang terdengar oleh mata pendengaran penghafal. Cara terbaik untuk lebih familiar dengan hafalan baru yakni dengan sering-sering mendengarkannya terlebih dahulu atau sering membacanya sebelum benar-benar memindahkannya ke dalam memori. Gunakan media pembantu seperti tape recorder, mp 3, dan sebagainya. Ulangi terus proses pengakrabannya, hingga ia ‘samar-samar terhafal’ di dalam ingatan.Ketiga, persiapkan ruhiyah. Proses menghafal bukan sekedar merekam ke dalam ingatan, lebih dari itu. Ia melibatkan unsur spritual penghafal. Kesiapan ini sangat penting untuk diperhatikan untuk mengharapkan kemudahan dari Allah SWT. Jauhi maksiat, karena maksiat akan mengotori hati, bahkan mengundang murka Allah, sebagaimana terjadi dengan imam syafii ketika mengadu kepada gurunya tentang susahnya menghafal, kemudian gurunnya menasehati supaya meninggalkan kemaksiatan.Keempat, jangan lupa berwudhu. Ini sering dilalaikan ketika menghafal. Wudhu’nya asal ‘nempel, tidak diikuti dengan kesungguhan mensucikan diri karena Allah. Allah itu suci, dekat dengan yang suci. Bila kita suci, pasti Allah itu akan ‘mendekat’, kelancaran ikhtiar dengan mudah kita raih.Kelima, kondisikan ruang dan waktu. Memang, setiap orang berbeda-beda kondisi yang diinginkan ketika ingin menghafal. Ada beberapa yang menginginkan kondisi yang tenang, tempat yang sepi. Akan tetapi ada juga yang tidak terlalu mempedulikan hal itu. Terserah, sesuai dengan sikon ruang dan waktu yang kita inginkan masing-masing. Yang penting hasilnya maksimal. Namun, kondisi ruang yang terbaik adalah bersih dan suci, serta waktu yang tenang dan istimewa untuk beribadah. Ketahuilah bahwa menghafal adalah ibadah! Maka beribadahlah di tempat dan waktu yang sangat dikehendaki oleh Allah.tapi bisa saja murojaah ketika diwaktu senggang Keenam, selamat mencoba, ingat : “Nikmati setiap proses menghafal, baik suka maupun dukanya.” Harus percaya diri karena alqur’an itu mudah dipelajari dan dihafalkan hanya tergantung anda mau apa tidak .sikap positif tingking awal kesuksesan jangan lupa minta doa kepada orang tua dan orang terdekat anda .selamat menghafal .oke yeees
0 komentar:
Posting Komentar