Yang Kualami ketika menghafal AL-Qur'an dulu

Posted by Achmadelwasim Label:

Yang Kualami ketika menghafal al-Qur'an dulu

Dulu sebelum menghafal al-Qur'an, saya dibuat penasaran oleh para huffaz (penghafal al-Qur'an 30 juz) yang rajin sekali mengulang-ngulang hafalannya. Tidak di mana-mana lidahnya selalu saja basah dengan zikrullah dengan membaca ayat-ayat Allah swt.


Saya jadi teringat dengan surat al-Hijr ayat 15 bahwa sesungguhnya Allah telah menurunkan al-Qur'an dan Dia pulalah yang akan menjaganya. Termasuk di antaranya adalah dengan cara menjaga al-Qur'an ini dengan cara-Nya sendiri meski sebagian besar manusia tidak menyukainya.

Yang membuat saya penasaran ketika melihat para huffaz adalah selalu membaca siang dan malam. Dalam kesendirian dan bersama ayat-ayat-Nya. Kadang lupa makan, kadang tidurpun harus dikorbankan dan kadang juga aktvitas yang kurang perlu mesti ditinggalkan sejenak.

Sungguh, menjaga al-Qur'an berbeda dengan menjaga kitab apapun di atas dunia ini. Itu karena al-Qur'an ini adalah wahyu ilahi sampai akhir zaman. Tapi sayangnya, tidak sedikit orang yang mencuekannya dengan cara tidak rajin membacanya apalagi menghafalkan dan mengamalkan ayat-ayat-Nya..

Setidaknya yang saya rasakan ketika mulai menghafal al-Qur'an adalah:

1. Lidahnya yang selalu basah dengan zikrullah. Ini sesuai dengan sabda nabi SAW:

"Hendaklah lisanmu basah dengan banyak zikir kepada-Nya."(HR. Muslim)

Dan memperbanyak tilawah al-Qur'an merupakan salah satu bentuk zikir yang membuat tenang hati si pembacanya.


2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan membawa kita kepada hakikat penghayatan dan keinginan untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang hakikat perintah dan larangan-Nya. Bagaimana mungkin kita bisa takwa dengan melakukan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya jika saja perintah dan larangan itu tidak pernah kita pahami dan kita renungkan melalui zikir al-Qur'an ini. Sungguh, ini adalah zikrullah yang terbesar bagi seorang muslim.

"Dan zikir mengingat Allah itu adalah yang lebih besar."(Qs al-Ankabut: 45)

3. Membaca al-Qur'an secara rutin bisa meningkatkan suasana ruhiyyah (spiritualitas) kita. Pernahkah anda membayangkan bahwa ibadah yang anda lakukan itu memotivasi diri dan meningkatkan semangat untuk mengatasi persoalan hidup?? Pasti banyak yang tidak mengakui. Entah itu karena kurang memahami makna ibadah yang dilakukan ataukah hanya sekedar melakukannya sebagai gugur kewajiban saja, bukan kebutuhan?!

4. Ketika saya menghafal dan mengulang-ulang hafalan dengan khusyu dan penuh penghayatan mendalam, maka seakan resapan mukjizat Allah itu mengalir dari peradaran darah dan bibir yang basah karenanya. Yang jelas ini kembali kepada kepahaman dan hati yang kondusif ketika membacanya.

5. Saat membacanya, saya begitu teringat sekali tentang penjagaan Allah dalam sebuah hadits shohih yang dikutip dalam riyadhushsholihin ketika menasehati seorang anak kecil:

"Hai ghulam, jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Dia niscaya engkau akan menjumpai-Nya ada di hadapanmu..."

6. Keistimewaan yang tidak akan pernah lekang sepanjang hayat.

Dulu, seorang mantan guruku pernah bilang: "Jika orang bisa memiliki sederet prestasi dengan piala yang diperolehnya, maka itu hanya pada saat itu saja ia rasakan ketika disebut sebagai pahlawan, pemenang atau sang juara. Tapi setelah itu ketika dia sudah lanjut usia, seakan-akan semua prestasi itu sirna dan hanya tinggal sebuah kenangan. Beda dengan penghafal al-Qur'an. Ketika dia menyelesaikan hafalannya, maka mulai saat itulah dirinya (dilantik) dan apa yang Allah janjikan padanya sudah berada di genggamannya. Ayat-ayat itu akan selalu bersamanya di mana dan kapanpun sampai maut menjemput. Bahkan tidak dibatasi oleh kematian saja tapi sampai di akhirat nanti dengan perintah untuk membacanya lagi sebanyak yang dihafal menaiki tangga derajat indah menuju surga.

Kalau di dunia, ia bisa menggunakan hafalannya itu sebagai wirid, hiburan hati, penegur jiwa, pemotivasi dan penjaga dirinya dari semua godaan syetan.

Dan banyak lagi keutamaan-keutamaan lain yang saya rasakan ketika menghafal al-Qur'an dulu dan berkenalan dengan para huffaz .

7. Kalau hati seseorang bersih maka dia tidak akan pernah kenyang untuk selalu membaca menghafal dan mengamalkan Qur’an bersih

Dulu ada yang namanya kyai arwani beliau adalah maestro guru alqur’an dikudus dikisahkan ketika beliau sakit, selang infus berada dihidungnya beliau justru minta murid-muridnya untuk membacakan kebeliau qur’an ,subhanallah

Ada lagi seorang sahabat Rasulullah saw yang namanya Usman bin Affan beliau menamatkan alqur’an dalam shalatnya dalam sehari semalam .subhanallah benarlah kata ali radiyallahu anhu diatas kalau hati ini bersih tidak pernah akan merasa lelah membaca mempelajari dan menghafalkan ayao mulai sekarang mulai dari diri sendiri membersihkan hati dari penyakit –penyakit sombong ,iri dengki,ngambeg pada guru ,dll.

Semoga memberi motivasi untuk selalu bersemangat menghafal al-Qur'an.

Wallahu a'lam


1 komentar:

  1. Never Ending Spirit

    well done.. sip.... terus berkarya ust.. di tunggu karya-karyanya yang memotivasi.. he.. jazakallah khair..

Posting Komentar